Selasa, 30 September 2014

JENGKOL ATAU PETAI SEBAGAI OBAT KANKER...!!! (HOAX)

JENGKOL SEBAGAI OBAT KANKER...!!!

Tergelitik dengan seorang teman yang menyampaikan berita di status facebooknya mengenai Jengkol sebagai obat Kanker. Saya begitu terenyuh membacanya, lha ini beritakan dah dari tahun monyet... Sebelum jengkol berita ini adalah berita mengenai petai yang benar-benar sama beritanya hanya saja dirubah jadi jengkol.

http://health.detik.com/read/2013/11/14/133104/2412979/763/1/benarkah-petai-ampuh-atasi-kanker-dan-lebih-hebat-dari-kemoterapi

Teman saya smasih berhati-hati dalam menerimanya sebagai hoax karena belum ada bantahannya menurutnya. Sedangkan saya yakin berita ini adalah Hoax bukan karena tidak ada bantahannya, tapi karena data faktanya tidak bisa dibuktikan oleh si pembuat berita. Dimana itu lembaganya berada ? siapa orang yg melakukan penelitian dan sebagainya..?
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberitaan_palsu

Sebenernya bukan Jengkol atau Hoax-nya yang jadi  permasalahan, hanya saja kok sekarang-sekarang ini banyak media informasi yang maaf saja bisa dibilang senior menyampaikan berita tidak tersaring seperti itu. Nah gw yg sedang banyak kerjaan ini berfikir daripada menulis paper jengkol berlembar-lembar buat penelitian mending taruh saja di Blog, kan ada hubungannya juga dengan IT masuk category (Junk Mail tergolong Sampah Jinak satu tingkat di atas Spam).

Nah media-media luar biasa hebat ini terus terang bikin saya gerah juga dengan tindakan yang bisa dibilang kok "Editornya Geblek" yah... dan kesannya kurang hati-hati, tidak punya standar baku, tidak punya kontrol pengeditan content dan seakan-akan cuma ngikutin nafsu aja (kejar tayang dan ngetop) padahal sekelas majalah/koran *(Sensored)

Asal taruh, asal jeplak, inilah kesan yang saya fikirkan. Misalnya ada berita hasil penelitian dari Professor Ahmad Ibrahim, mentang-mentang namanya Islam langsung masuk jadi berita... gilanya di halaman depan lagi. Hahahahaa.... siapa itu professor Ahmad Ibrahim orangnya yg mana ? dimana ?

Nanti ada Proffesor Gibril mengatakan Daging Babi haram karena daging Babi seperti daging Manusia, ditambahin Ayatnya dan Haditsnya tentang Haramnya Babi..... Haramnya menurut Islam memang benar, tapi hasil penelitiannya itu Shahih gak ? orangnya shahih gak ? beneran profesor ? ada di mana ? Validkah Lembaganya ?

Kasus ini mirip seperti Hadits larangan meniup air. Ditambahin menjadi meniup air yang  panas ketika meminum yang akan membuat senyawa H2CO3 sebagai penguat larangan hadits.
-  Apakah kurang penjelasan seperti ditulis di sini. http://www.konsultasisyariah.com/adab-makan-dilarang-meniup-makanan-dan-minuman/ ?
- Apakah kurang penjelasannya sehingga harus dengan ditambah-tambah berita penelitian bohong yg tidak jelas sumbernya ?

Untuk saya sih bukan masalah haditsnya, tapi masalah integritas si pengirim berita itu akan menjadi dipertanyakan nantinya, apalagi BAWA NAMA ISLAM dan HADITS. Padahal dalam islam itu diajarkan ada Hadits yang Shahih, Hasan, Dhaif dan Maudhu saya pikir orang-orang seperti ini mengerti tentang integritas diri, sebab mereka selalu berbicara tentang dhaifnya hadits, maudhunya hadits bahkan teriak-teriak agar Mengerjakan hadits yg Shahih. Tapi pelajarannya tidak didapat diambil dan diamalkan ke dalam dirinya,  kalau Hadits Shahih itu didapat dari Integritas orang-orang yg meriwayatkannya.

Cukup disayangkan media informasi sekarang, para penulisnya kurang berhati-hati, dan sedihnya banyak media yang mengaku Islam tapi maaf aja... Press-nya sepertinya abal-abal gak pernah wawancara peneliti benerannya, gak pernah wawancara orang benerannya, gak pernah datang ke lokasi cuma copy paste juga mereka dari blog orang juga lagi. Dan saya yakin mereka tidak mau disebut sebagai Ahli Fitnah, dan tentu ini lebih parah dari ahli Ghibah (Infotainment).

Kenapa mereka gak kerjasama sama UI, UNPAD, UGM, ITB, IPB atau lembaga lain... untuk memberikan berita tentang penelitian mereka, kegiatan mereka dsb, atau minimal konfirmasi... gak cuma modal copy paste doang itu juga dari Blog orang yg gak valid. Kalo di Facebook mungkin wajar, seliweran berita gini, yg konyol berita facebook jadi berita Headline.

Sekarang bersediakah media-media itu menjelaskan darimanakah penelitian-penelitian itu berasal, dan bertanggungjawab terhadap kebenaran yg telah disampaikannya secara jelas Kalau bersedia kemudian apakah mampu...??? atau Ah biar saja berita bohong kalo salah tinggal minta maaf selesai... Lah berita bohong itu kan dah tersebar dan berapa orang yang sudah percaya dan dan bersikap terhadap kebohongan itu (Termakan Fitnah).

Oh My Allah SWT... "Berkata benar atau diam" mungkin ini yg musti direnungkan para penulis-penulis... Termasuk Saya,

Ooh... yaa tentu saja... maybe this is just stupid of me...!!! Hahaha...
Saya mohon maaf, kalau salah tentu dari khilaf saya yg terbuka untuk dikoreksi, dan yg benar tentu datang hanya dari Allah SWT.

Terimakasih.

berikut saya berikan contoh berita HOAX.

Contoh HOAX :

"ADA KABAR GEMBIRA !!!!!"

"WAH ADA KABAR APA ???"

"SEKARANG JENGKOL ADA EKSTRAKNYA....!!!"
^__^ ^___^ ^___^###


Tidak ada komentar:

Posting Komentar